Senja di kosan saya begitu indah. Merahnya langit lembayung
senja, selalu membuat pikiranku tenang. Perlahan bergerak, menghitung lamanya
lembayung senja menghiasi. Dari merah menjadi biru. Langit yang saya sukai
mulai menghilang, bercampur dengan birunya langit malam. Tentu saja saat-saat
seperti itu saya harus menunaikan ibadah. Lensa yang telah Allah berikan, pasti
sudah ngesave apa yang sudah saya lihat. Tinggal membukanya kembali, dan tada
lembayung senja yg ku sukai.
Apakah seperti itu yang saya alami hari ini?
Indahnya membuat saya konslet, terpaku, ciptaan Allah memang
indah. Tidak ada yang bisa menandingi.
Apakah itu yang namanya siklus?
Sesaat kamu sedih, sesaat kamu bahagia. Pasti adakalanya
kamu merasakan demikian. Love is Blue.
Rasanya kaya apa kalau biru? Pahitkah? Awalnya begitu manis, tapi kelamaan jadi
pahit. Mirip kasusnya pemanis buatan.
Saya yakin kamu pake pemanis alami. Punyaku, tidak akan ku
berika—Rebutaan permen. Mama, mama, dia ga mau bagi-bagi permennya.
I just can’t take my eyes off... you...
I love you so fucking much... Dewi
Selalu ingin mengerti dirimu, tapi mungkin sy berlebihan. Mengindahkanmu bagai bunga berhias embun pagi hari. Bersama, tapi kapan. Pasti ada jalan bro. Good luck. Have a nice day
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ayo komentarnya. Mungkin bisa jadi masukan untuk saya.