28 Sep 2013

Same Air

Senja di kosan saya begitu indah. Merahnya langit lembayung senja, selalu membuat pikiranku tenang. Perlahan bergerak, menghitung lamanya lembayung senja menghiasi. Dari merah menjadi biru. Langit yang saya sukai mulai menghilang, bercampur dengan birunya langit malam. Tentu saja saat-saat seperti itu saya harus menunaikan ibadah. Lensa yang telah Allah berikan, pasti sudah ngesave apa yang sudah saya lihat. Tinggal membukanya kembali, dan tada lembayung senja yg ku sukai.
Apakah seperti itu yang saya alami hari ini?
Indahnya membuat saya konslet, terpaku, ciptaan Allah memang indah. Tidak ada yang bisa menandingi.
Apakah itu yang namanya siklus?
Sesaat kamu sedih, sesaat kamu bahagia. Pasti adakalanya kamu merasakan demikian.  Love is Blue. Rasanya kaya apa kalau biru? Pahitkah? Awalnya begitu manis, tapi kelamaan jadi pahit. Mirip kasusnya pemanis buatan.
Saya yakin kamu pake pemanis alami. Punyaku, tidak akan ku berika—Rebutaan permen. Mama, mama, dia ga mau bagi-bagi permennya.
I just can’t take my eyes off... you...

I love you so fucking much... Dewi

Selalu ingin mengerti dirimu, tapi mungkin sy berlebihan. Mengindahkanmu bagai bunga berhias embun pagi hari. Bersama, tapi kapan. Pasti ada jalan bro. Good luck. Have a nice day

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo komentarnya. Mungkin bisa jadi masukan untuk saya.