6 Sep 2013

Saya Memilihmu

Pada suatu hari yang cukup cerah di Cilegon, saya bersiap-siap untuk keberangkatanku menuju kota Purwokerto. Mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan saya nanti. Mempersiapkan pakaian, perlengkapan mandi, laptop ini bahkan seperti pindah rumah. Memang ini adalah perpindahan rumah, rumah sementara, sementara saya melanjutkan pendidikan. Saya akan melanjutkan pendidikan di Universitas Jendral Soedirman.

Waktu yang saya tunggu untuk menunggu kereta, akhirnya datang dan siap menuju ke Purwokerto. Perpisahan ini cukup menyedihkan atau bahkan menyenangkan saya tidak tahu. Bersamaan dengan keberangkatanku, banyak sekali calon mahasiswa, dan mahasiswa yang akan memulai perkuliahannya. Saya termasuk calon mahasiswa karena saya belum mengetahui kehidupan mahasiswa di universitas.

Di perjalanan menuju purwokerto banyak sekali kejadian yang saya alami. Bertemu berbagai macam orang, ini baru di dalam kereta, bayangkan jika rekan-rekan semua sudah mulai kehidupan di masyarakat. Di dalam kereta saya memulai kehidupan mandiri, semua saya seleseikan dengan sendiri, membawa barang bawaan sendiri yang seharusnya dibawa dua orang, makan sendiri, ke kamar mandi sendiri tentunya. Di dalam kereta semua orang tidak akan mempedulikan orang lain, entah mengapa saya merasakannya. Dimulai dari keamanan barang rekan-rekan. Rekan-rekan haruslah jaga masing-masing barang bawaan, kehilangan bukan tanggung jawab orang yang duduk di sebelahmu melainkan dirimu sendiri. Itulah yang saya pelajari dari mulai keberangkatan hingga sampai di Purwokerto (hore!). Kebodohanku yang belum saya sadari adalah ketika saya menginjakan satu kaki saya di Purwokerto, saya sudah meninggalkan tempat makan dan minum saya di dalam kereta, dan mereka yang mengetahuinya tidak akan memberti tahumu. Ambillah pelajaran dari saya.

Awal kegiatan di kampus bagi mahasiswa baru adalah orientasi. Orientasi ini sebenernya kegiatan tidak wajib, jika kamu memang sudah paham betul dengan kehidupan di kampus. Tapi saya yakin orientasi ini sangat dibutuhkan. Orientasi tidak hanya pengenalan kehidupan kampus, tapi juga bisa membuat hidupmu lebih berwarna, lebih banyak cerita yang akan kalian ceritakan nanti.

 Mungkin saya sudah menciptakan warna baru dalam hidupku. Mereka datang dan pergi, menyipratkan sedikit dan mengguyurku hingga saya sadar. Sadar akan banyak sekali pelajaran hidup yang bisa saya ambil, yang mungkin tidak akan datang dua kali.

Salah satu warna yang membuat saya tidak berpikir rasional, yaitu dirimu. Dirimu selalu dalam khayal saya. Saya tidak tahu mengapa jatuh hati begitu cepat terjadi. Setelah merasa cape terlalu sering menjatuhkan hati. Saya akhirnya menjatuhkan hati padamu, dan semoga itu tepat. Oh dewi kemana kau akan pergi, saya disini untukmu, dewi, saya mencintaimu.

Disebuah kamar kos yang tidak terlalu mewah, di ujung jalan gang, di Jalan Gunung Lawu gang 2 mentok, saya hanya bisa menulis ini untukmu, Muhammad Rifqi Abdurrahman.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo komentarnya. Mungkin bisa jadi masukan untuk saya.