6 Sep 2013

Teddy Bear

Sebuah nama sejuta cerita. Sedikit berlebihan. Boneka yang begitu lucu dan menggemaskan. Lembut, hangat kau bisa membayangkan betapa lebatnya bulu yang ada di boneka itu. Semua orang menyukainya.
Squezze
Ingin saya peluk rasanya. Tak ingin saya lepaskan. Saya mohon jangan memaksa saya untuk melepaskannya. Saya benar-benar ingin memeluknya. Pelukan yang bisa berbicara. Semua jelas dari pelukanmu itu, saya 
benar-benar menyukainya.

Tetap disini, ayo kita bermain sekali lagi. Itu menyenangkan. Begitu cepatkah? Tapi waktu terlihat begitu lama. Apakah ini? Perasaan apa ini?

Melakukan hal yang kita senangi bisa terasa cepat meski telah memakan waktu yang lama. Menikmati sebuah pekerjaan. Sugesti positif ini bisakah saya mempertahankannya?

Saya hanya ingin berbicara. Ya berbicaralah teman. Saya tidak bisa berpikir. Otakmu pakai. Saya ingin 
kamu tahu dewi, kamu seperti teddy bear.


Disebuah kamar kos yang tidak terlalu mewah, di ujung jalan gang, di Jalan Gunung Lawu gang 2 mentok, saya hanya bisa menulis ini untukmu, Muhammad Rifqi Abdurrahman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo komentarnya. Mungkin bisa jadi masukan untuk saya.